Bencana itu telah berlalu. Situasi darurat pun telah secara resmi diakhiri. Walaupun status Kelud dinyatakan masih dalam waspada atau level 2 dan belum akan normal melihat dampak yang ditimbulakan di radius merah. Masyarakat Kediri dan sekitarnya yang sudah paham betul dengan karakter Kelud juga sudah menormalkan kehidupan kesehariannya. Apalagi penanganan bencana dan semua yang berkompeten terhadap masalah ini terbilang cepat dan tepat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana bahkan memberi apresiasi terhadap penanganan bencana Kelud.
Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur sebagai institusi de facto yang selama ini mengelola gunung ini juga bertekad tetap
menjadikannya sebagai pusat wisata dan berencana
segera memperbaiki kerusakan sarana yang disebabkan oleh erupsi pada 13 Februari 2014 lalu. Tentu saja dengan pembenahan dan perbaikan. termasuk sumber mata air panas yang dulu dijadikan pusat
wisata, saat ini juga sedang dipelajari apakah sumber itu masih ada,
ataukah tertutup pascaerupsi.
Saat ini objek
wisata Gunung Kelud sudah dibuka untuk umum, tepatnya sejak Sabtu (8/3).
Pada Sabtu, tingkat kunjungan lebih dari 700 orang, tapi meningkat
tajam pada Minggu (9/3) lebih dari 3000 orang. Setiap orang dikenai Rp10
ribu masuk ke lokasi wisata, pembukaan
tersebut atas dasar rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) dengan kawasan radius aman diluar 3 km. Tetapi karena
Kelud belum sepenuhnya aman, penarikan tiket tidak serta merta untuk
Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi untuk asuransi.
So, jangan lewatkan kalau melintas ke Kediri untuk mampir. I Love Kediri Nda. (disarikan dari berbagai sumber)
-----
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Senin, Maret 17, 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar