Sabtu, Mei 10, 2014

Ciplukan (Psysalis Angulata)

Lihat kebunku penuh dengan bunga. Wow, tak hanya itu, ternyata banyak perdunya juga, selain tanaman bunga dan sayuran yang sengaja ditanam. Diantara perdu yang mencolok adalah banyaknya ciplukan atau ceplukan. Yang menarik setiap kali dibersihkan ternyata tukang kebunnya selalu membiarka tumbuhan tetap ada. Jadi penasaran kan? Kenapa?
Coba browsing-browsing internet (hari gini gitu loh). Eh lha ternyata nama satu itu terkenal juga. Kalo gak percaya coba deh, hehe. Dari situs Wikipedia http://id.m.wikipedia.org/wiki/Ceplukan punya nama lain lokal di daerah. Beberapa blog juga secara khusus mengulasnya. Copy paste saja ya?
Alamendah's Blog misalnya, mengulas Khasiat dan Manfaat. Ciplukan banyak dimanfaatkan sebagai tanaman herbal (obat-obatan). Akar tumbuhan ciplukan dapat digunakan sebagai obat cacing dan penurun demam. Daun ciplukan bermanfaat sebagai obat penyembuhan patah tulang, busung air, bisul, borok, penguat jantung, keseleo, nyeri perut, dan kencing nanah. Sedangkan buah ciplukan sendiri sering dimakan langsung untuk mengobati epilepsi, sulit buang air kecil, dan penyakit kuning.
Pada pohon ceplukan mengandung senyawa-senyawa aktif yang antara lain saponin (pada tunas), flavonoid (daun dan tunas), polifenol, dan fisalin (buah), Withangulatin A (buah), asam palmitat dan stearat (biji), alkaloid (akar), Chlorogenik acid (batang dan daun), tannin (buah), kriptoxantin (buah), vitamin C dan gula (buah).
Ceplukan dapat dimanfaatkan sebagai antihiperglikemi, antibakteri, antivirus, imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, analgesik, dan sitotoksik. Juga sebagai peluruh air seni (diuretic), menetralkan racun, meredakan batuk, mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar tubuh dan anti tumor.
Silahkan juga di klik blog yang lain yang kurang lebih sama dibukasaja.blogspot.com, manfaat-khasiat.blogspot.com, indoblog.co atau www.yusufmaulana.com dan masih banyak lagi.
So, begitu banyak kegunaannya, jangan siakan tanaman ini. Minimal untuk hijau-hijauan, apalagi seiring semakin berkembangnya pemukiman, semakin langka menemukan tanaman ini. Semoga berguna.
-----
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Rabu, Mei 07, 2014

Morinaga's Effect




Tak terasa hampir tiga tahun menikah sudah banyak yang dilalui selama ini. lebih-lebih dengan hadirnya buah hati. Dalam rentang 33 bulan telah hadir dua manusia kecil, cewek-cewek mungil yang lucu. Ada cerita yang unik dengan hadirnya mereka berdua, karena kakaknya belum puas menyusu ibu , sudah hadir adiknya yang lebih membutuhkan susu ibunya.
Bukan masalah yang mudah menemukan susu formula yang cocok untuk buah hati. Ini juga kami alami pasca kelahiran anak pertama. Karena ibunya sudah mulai masuk kerja saat cutinya habis, kami memutuskan mengkombinasi ASI dengan Susu Formula. Tiap hari kerja ibu mengambil susunya itu pasti, kalo tidak mencukupi ditambah susu formula, sampai ibunya pulang. Mulai tiga bulan pasca kelahiran, sudah kami coba susu formula yang direkomendasikan orangtua, saudara, teman, dan juga lihat iklan, beraneka merk. Mulai dari yang mahal (menurut kami) sampai yang sangat terjangkau keuangan keluarga. Bukan maksud ujicoba anak dengan susu, tapi bagaimana lagi. Kecocokan anak terhadap produk susu tidak ditentukan oleh mahalnya harga susu. Dipilih-pilih dari yang mahal gak cocok, kami coba sebaliknya dengan yang terjangkau, siapa tahu cocok. Lagian sebagian besar susu yang dikonsumsi masih ASI. Ini cukup menyita waktu karena sampai usia tujuh bulan kami masih sering ganti merk susu.
Hingga pada akhirnya dari cari info kanan-kiri ketemu dengan produk morinaga. Dari mereka-mereka yang sudah menggunakan produk ini tidak ada keluhan negative, kecuali tingkat kedoyanan anak terhadap susu. Untuk usia lebih dari enam bulan, kami pilih Morinaga Chil Mil Platinum rasa vanilla. Dicoba sebotol agak encer dulu seperti petunjuk penyajian, anaknya mau, meski tidak begitu banyak. Mau agak banyak jika diberikan saat tidur. Tak apalah siang tidak begitu mau minum susu formula, bisa minum ASI, malamnya kuota susu formulanya bisa dihabiskan. Bertahan hingga usia satu tahun dan Chil Mil pun sudah waktunya diganti.
Tak mau bersusah lagi mencari susu yang cocok kami lanjutkan dengan Chil Kid Platinum. Tetap dengan rasa vanilla yang kami kira kesukaannya. Tak disangka gara-gara salah ambil rasa, biasanya vanilla, ketukar rasa madu, eh malah suka. Meski lebih banyak minum susu formula di sore sampai tidur, tapi konsumsinya menjadi meningkat. Lebih-lebih saat terpaksa harus disapih karena mamanya diklat luar kota beberapa minggu. Alhasil berat badan meningkat signifikan. Mamanya pulang diklat jadi terheran-heran.  Jadilah seterusnya menggunakan rasa madu.
Mengikuti perkembangannya selama setahun lebih ini, alhamdulillah kami bisa bahagia sekaligus bangga. Bisa memberikan susu tambahan yang berkualitas meski lumayan merogoh kocek ayah-mamahnya. Pertumbuhannya tidak ada kendala dan sesuai tahapan umurnya. Ada beberapa perbedaan yang lebih dibanding dengan anak seusianya dan ini diakui oleh orangtua anak yang sebayanya, diantaranya adalah
  • Anak yang lebih aktif,
  • Anak mudah mengingat sesuatu, perkataan yang didengar atau perbuatan yang telah diajarkan.
  • Pertumbuhan tubuh lebih baik, lebih tinggi dan berisi
  • Respon terhadap lingkungan lebih peka, termasuk mengungkapkan takut, kemauan
  • Mudah tertarik dengan sesuatu yang  baru dan berbeda
  • Termasuk jarang sakit.
Begitulah sekelumit pengalaman kami dengan produk morinaga. Sekarang anak pertama 23 bulan masih mengunakan Chil Kid Platinum sedangkan adiknya berusia satu bulan masih menyusu ibunya yang masih cuti, dan dilatih diberikan tambahan BMT.  
-----
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT